BEKASI, SERUJI.CO.ID – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengimbau pemudik yang melintasi tol Cikarang Kabupaten Bekasi, Jawa Barat untuk menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan di jalur bebas hambatan itu.
“Kami jelang Lebaran ini sudah meminta perhatian pemda tentang sampah. Tapi sebetulnya lebih memberikan imbauan dan ajakan, karena kan memang ketentuan law enforcement kepada publiknya belum dilakukan. Jadi kami mengajak dulu bahwa kalau mudik harus mengurangi sampah,” katanya di Cikarang, Rabu (13/6).
Di Cikarang Menteri Siti terjun ke lapangan untuk memantau penanganan sampah selama musim mudik lebaran serta menemui langsung pasukan kuning di rest area kilometer 19 dan gerbang tol Cikarang Pusat termasuk posko arus mudik lebaran Jasa Marga, didampingi Dirjen PSLB3 Rosa Vivien Ratnawati dan Sekjen KLHK Bambang Hendroyono.
Dalam kunjungannya Menteri Siti memberi semangat kepada para petugas kebersihan di rest area tersebut karena mereka justru bekerja makin giat saat arus mudik. Para petugas kebersihan di rest area yang didominasi kaum perempuan itu dibagi menjadi tiga shift karena membludaknya pemudik.
Saat melintasi jalanan tol Menteri Siti mengaku masih menemukan banyak sampah yang ditinggalkan pemudik di pinggir jalan, terutama setelah puncak arus mudik pada Selasa (12/6) malam lalu.
“Tadi malam memang puncaknya mudik, kendaraannya ratus ribuan, sampah pinggir jalan banyak banget. Rata-rata sampah kemasan dan kertas nasi bungkus,” katanya.
Kegiatan pantauan pengelolaan dan penanganan sampah ini merupakan kali pertama dilakukan menteri di periode ini.
Menteri Siti berharap pengendalian sampah saat mudik masuk dalam instrumen aturan khusus pemerintah untuk mudik di tahun-tahun selanjutnya, serta pemantauan dan pengawasan pada sampah harus tetap berjalan saat arus mudik dan arus balik.
“Tahun depan saya minta Pak Menhub, Menteri PU dan Menteri BUMN bahwa untuk mengendalikan traffic lebaran bisa ditambah satu parameter, yaitu mengendalikan sampah. Jadi di spot ada ruang kemacetan dan kepadatan, kita kendalikan sampahnya,” katanya.
Dia melanjutkan instrumen itu tidak hanya dibuat tapi juga bisa dijalankan masyarakat untuk jangka panjang.
Sementara untuk jangka pendek saat ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengendalikan sampah mudik melalui sosialisasi di beberapa titik kepadatan dan rest area, termasuk dengan pantauan langsung yang dilakukannya bersama jajaran KLHK.
“Saya juga minta bantuan Jasa Marga dan institusi terkait termasuk polisi untuk sama-sama mengingatkan pemudik agar tidak buang sampah sembarangan sepanjang jalan. Nanti kami kumpulkan data dan pelajari kebiasaan publik saat mudik ini untuk jadi catatan membuat aturan pengendalian sampah di tahun depan lebih baik,” katanya.
Selain itu untuk solusi jangka pendek, Menteri Siti meminta kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di pinggir tol.
“Kami juga minta kesadaran masyarakat agar mengurangi penggunaan kantong plastik dan kemasan, sedangkan dari produsen kami minta mereka mendaur ulang kemasan. Harapannya jika nanti sudah ada aturan yang jelas, kita bisa mengatur unsur budaya bersih saat mudik yang konseptual. Sekarang kita kontrol traffic mudiknya dulu sebagai bahan masukan,” katanya. (Ant/Su02)