JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Salahuddin Uno akan memanggil Kepala Unit Pengelolaan Teknis (UPT) Monas Pemprov DKI, Munjirin yang jua pengelola terkait adanya senam yang dilaksanakan di kawasan Tugu Proklamasi pada Minggu (6/5).
Kegiatan yang diberi nama Acara Senam Rame-rame itu diramaikan oleh perempuan-perempuan pro Jokowi. Ada yang menggunakan kemeja kotak-kotak yang merupakan pakaian khas Jokowi saat kampanye Pilgub DKI Jakarta dan Pilpres 2014 dan tulisan #2019JokowiTetapPresiden.
“Tidak boleh, tidak boleh, nanti akan kita panggil pengelolanya. Kebetulan pak Munjirin juga. Kasian dia lagi pusing. Sudah ngurus Monas, ngurus proklamasi. Pokoknya kita akan ‘garuk’ juga. Enggak boleh itu kayak begitu,” kata Sandiaga di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (7/5).
Menurut Sandiaga, hal tersebut dilakukan agar tidak membiarkan eskalasi dan insensitas ini dimanfaatkan untuk yang ingin memecah belah. Ia tidak mau Jakarta tidak kondusif.
“Yah tentunya ada denda, ada peringatan, ada ‘blacklist’ dan kita sekarang punya kerjasama yang baik dengan kepolisian. Membantu kita untuk memastikan steril,” kata Wagub.
Sandiaga menegaskan bahwa pihaknya akan berlaku adil, tidak boleh ada perlakuan yang diskriminasi, membeda-bedakan. “Kalau nggak boleh, nggak boleh semua,” katanya.
Selain itu, pada hari yang sama juga, dilakukan deklarasi #2019GantiPresiden di dekat Monumen Nasional (Monas) di luar kawasan Car Free Day (CFD). Namun dijaga lumayan ketat oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Kepolisian.
“Kalau masih di kawasan CFD ditunggu laporan dari Dishub sampai tadi malam belum ada laporannya. Kalau nanti ada laporannya tentunya ada sanksi,” kata Wagub. (Ant/Hrn)
Ha ha.. Koplak.. Siapa suruh mengobrak-abrik aturan dari gubernur sebelumnya.. Hee..