JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Kualitas udara di Kota Jakarta malam ini, Senin (29/7) lebih baik dari kondisi tadi pagi hingga siang. Hal itu terlihat berdasarkan pantauan kualitas udara yang terbaca di situs AirVisual.
Dipantau SERUJI pada pukul 22.20 WIB, Senin (29/7), terlihat Air Quality Index (AQI) untuk Jakarta berdasarkan data pada pukul 22.00 berada diangka 152. Sementara, partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 2.5 mikrometer atau yang dikenal dengan istilah PM2.5 berada di 57,8 µgram/m³.
Nilai PM2.5 Jakarta yang berada di 57,8 µgram/m³ berada di bawah Nilai Ambang Batas (NAB) konsentrasi polusi udara yang diperbolehkan berada dalam udara ambien sebesar 65 µgram/m3.
Namun, kondisi AQI diangka 152 ini, tetap menempatkan Jakarta sebagai Kota terpolusi di dunia dibanding kota-kota utama lainnya.
Dengan kondisi kualitas udara tersebut, AirVisual menyarankan agar warga Jakarta tidak melakukan aktivitas di luar rumah, dan juga menyarankan menutup jendela dan pintu rumah, serta menyalakan pembersih udara (Air Purifer) dan menggunakan masker jika terpaksa beraktivitas di luar rumah.
Sebebagai informasi, AQI adalah nilai untuk menentukan kualitas udara di suatu daerah yang memiliki rentang nilai dari 0 sampai 500. Semakin tinggi nilai AQI maka artinya semakin tinggi tingkat polusi udara di wilayah tersebut.
Skor AQI 0-5 berarti kualitas udara bagus, 51-100 berarti moderat, 101-150 tidak sehat bagi orang yang sensitif, 151-200 tidak sehat, 201-203 sangat tidak sehat, dan 301-500 ke atas berarti berbahaya.
Dari 8 titik pantau AirVisual di Jakarta, ada 2 lokasi yang kondisinya sangat tidak sehat (very unhealthy), yakni di daerah BSD (AQI 206) dan Pegadungan (AQI 265).
Daerah yang terpantau unhealthy adalah Pejaten Barat (AQI 195), Kedutaan AS Jaksel (AQI 182), Kedutaan AS Jakpus (AQI 181), Kemayoran (AQI 158), Mangga Dua (AQI 189), dan Rawamangun (AQI 194).