JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Proyek infrastruktur pemerintah kembali bermasalah. Terbaru, proyek Jalan Tol Manado-Bitung di Tumaluntung, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, roboh dan menimbun pekerja proyek dengan 2 tewas, pada Selasa (17/4) lalu.
Menurut koordinator Komunitas Relawan Sadar (KORSA) Amirullah Hidayat, kejadian itu merupakan akibat akumulasi pencitraan yang dilakukan pemerintahan Jokowi, dimana pembangunan infrastruktur di rezim ini tidak dikerjakan secara profesional.
“Yang ada hanya kejar waktu cepat selesai sehingga bisa diresmikan dan dipublikasikan secara besar-besaran,” kata Amirullah lewat rilisnya, Rabu (18/4).
Amirullah sangat menyesalkan kejadian tersebut. Seharusnya, katanya, bila proyek tersebut dikerjakan secara profesional dan dengan perencanaan yang matang, kejadian rubuhnya tol tidak terulang. Apalagi rubuhnya pekerjaan infrastruktur sudah sering memakan korban jiwa.
“Inilah akibat pembangunan dipakai pencitraan, rakyat jadi korban. Dan saya yakin kalau sudah seperti ini pasti akan saling menyalahkan, pemerintah menyalahkan kontraktor, kontraktor menyalahkan perencanaan. Nanti ujungnya yang disalahkan alam padahal yang salah adalah Jokowi karena memaksa semua harus siap sebelum pilpres sehingga dapat diresmikan dan dipublish secara besar-besaran,” ujar tokoh muda Muhammadiyah ini.
Oleh karena itu, KORSA sebagai eks relawan Jokowi meminta kepada Presiden Jokowi untuk bertanggung jawab atas kejadian ini, dan menghentikan semua tindakan pembangunan untuk pencitraan guna mencari muka kepada rakyat terutama menjelang Pilpres 2019.
“Apalagi rakyat sudah muak dengan gaya kepemimpinan saat ini yang penuh sandiwara dan gila pencitraan, dan kami yakin pada pilpres nanti, Jokowi tidak akan terpilih lagi,” ujarnya.
Ditegaskan juga oleh Amirullah, bahwa Jokowi telah gagal mewujudkan janji kampanyenya, dan mengkhianati Nawacita yang dulu diusung.
“Kami akan terus bongkar tentang apa dan siapa serta bagaimana Jokowi memerintah, karena kami sebagai mantan relawan mengetahui semuanya. Jokowi cukup satu periode saja,” pungkasnya. (ARif R/Hrn)
Pasti gara2 si nganu…
pk david bukan iri, tp klo sya mnyayangkn dengan dana hsil ngutang msyarakt yg hrs byar, ko pembangunan kya asal2an, krn presiden yg mmpunyai kbijakn
Kalau ditempat kerja pasti ada kecelakaan. Masa iya yg disalahkan pemilik tempat kerjanya!!!
utk mminimalisir, prencanaan dan pelksanaan hrs mtang, jngn asal2an
Tender titipan kali
itu namanya kecelakaan kerja……..jln tol rusak jokowi…..jln tdk diaspal jokowi……ada mentri yg urus bosss. jd kalian jujur aja bilang IRI HATI dgn jokowi.titik
Infrastruktur hancur…. Utang gak kebayar… Negara terjual…..!!!
Jngan mikirin perut sendiri ..
Mereka pun yg di plosok butuh kmjuan ..
Lanjutkan pak jokowi…
YANG PERLU DI PERHATIKAN OLEH KEMENTRIAN PUPR ADALAH PASCA KONTRUKSI
BEGITU PROYEK INFRASTRUCTURE DI NYATAKAN SELESAI SEBELUM DI GUNAKAN OLEH MASYARAKAT PENGGUNA JALAN
HARUS DI LAKUKAN TES UJI KELAYAKAN KONSTRUKSI UNTUK MENGHINDARI KEGAGALAN STRUKTUR JANGAN SAMPAI ADA KORBAN MANUSIA PASCA KONTRUKSI, SEPERTI KASUS DINDING PENAHAN TANAH PADA JEMBATAN DI BANDARA SUTTA
AKIBAT KEJAR SETORAN…..! ! !
Ambruk belum sempat diresmikan……!!! Proyek berkasus krn ada korban kematian dan dana tidak ada lagi, Lalu dihentikan.. Ganti presiden kasus belum selesai, akhirnya mangkrak… Presiden terpilih dibully dan disalahkan krn membuat mangkrak proyek.. Begitukah scenario yg mau dibuat kedepan…?
Optimis
Ini namanya relawan yg salah hrs dikritik, bukan terus dipuja puji terus oleh pemujanya
Yang menilai lebih gampang,kalau disuruh kerja paling cuma jadi makelar bisanya,konstruksi itu berkaitan dengan alam,jadi kalau kita menentang alam ya begitu itu,jadi jangan salahkan yg kerja,salah kan yg memaksa agar bisa terealisasi itu proyek,
Itu kan bahan materialnya yg di datangkan dri china kawe 3 bong..
Betul jangan lah menyalahkan pekerja konstruksi mereka semua,korban dari kegagalan ambisi mentri BUMN yg nota bene sebagai pembantu presiden .