DEPOK, SERUJI.CO.ID – Tingginya jumlah pengguna internet di Kota Depok, Jawa Barat, menjadi modal bagi kota tersebut untuk mengembangkan ekonomi digital yang bisa menggerakkan ekonomi masyarakat.
“Ekonomi digital memiliki berbagai macam keunggulan. Misalnya kita tidak perlu menyewa tempat dan memangkas waktu transaksi. Semuanya, bisa dilakukan melalui ponsel yang terkoneksi jaringan internet,” kata Kepala Seksi (Kasi) Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Depok, Erwin Subarkah di Depok, Jumat (4/5).
Ia mengatakan Kota Depok yang mempunyai program “cyber city” memiliki potensi yang besar untuk perkembangan ekonomi digital, dan memiliki bonus demografi yang cukup besar karena rata-rata penduduknya berada di tingkat produktif dan juga melek teknologi.
“Upaya pengembangan ke arah ekonomi digital ini, juga seiring dengan tren belanja ‘online’ yang tengah berkembang di masyarakat,” katanya.
Menurut dia, pengguna internet di Kota Depok sebesar 65,17 persen. Jumlah tersebut kebanyakan diakses melalui perangkat ponsel pintar (smartphone) sebesar 65,30 persen.
Dikatakannya ada enam besar kategori usaha di Kota Depok. Mulai dari perdagangan, informasi dan komunikasi (infokom), industri, real estate, angkutan pergudangan dan jasa.
Sebanyak 40 persen berada di sektor perdagangan, lalu disusul oleh infokom sebanyak 22 persen.
Menurut dia, jika potensi ini dikelola oleh pemerintah dengan baik, para pedagang diajak berwirausaha secara “online”, tentu akan melejitkan laju pertumbuhan ekonomi di Kota Depok.
Pengamat ekonomi dari Universitas Pancasila Bambang Suprayitno menambahkan peluang terbesar dari perkembangan teknologi informasi komunikasi (TIK) adalah industri bidang transportasi logistik.
Hal ini menjadi peluang yang menjanjikan bagi Pemkot, jika bisa melakukan intervensi di bidang tersebut.
“Kalau mau meningkatkan potensi bisnis, bermainlah di-‘supporting’ ekonomi digital. Pemkot bisa mengeluarkan berbagai regulasi yang bisa mendukung kearah sana,” katanya. (Ant/SU01)