TANGERANG, SERUJI.CO.ID – Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, mengusulkan ke pemerintah pusat untuk memindahkan koordinat proyek jalan Tol Serpong-Balaraja di Desa Cisere, Kecamatan Tigaraksa atas permintaan warga.
“Karena di lahan proyek itu terdapat makam yang dikeramatkan oleh penduduk, ini tentu menjadi pertimbangan pihak berkepentingan,” kata Kepala Dinas Tata Ruang dan Bangunan Pemkab Tangerang, Taufik Emil di Tangerang, Senin (16/4).
Taufik mengatakan pihaknya meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PURR) bahwa untuk mengubah letak jalan hanya di Desa Cisereh karena membelah areal makam keramat.
Menurut dia, ada aspirasi dari penduduk di Kecamatan Tigaraksa bahwa mereka tidak menginginkan makam tersebut dipindahkan, tetapi tetap mendukung proyek Tol Serpong-Balaraja sepanjang 31 km itu.
Dia mengatakan meski telah dilakukan pembebasan lahan sebagian warga di Kecamatan Cisauk dan Serpong, namun diharapkan proyek jalan bebas hambatan yang ada di Desa Cisere agar dipertimbangkan.
Bahkan makam seluas 3.000 meter persegi itu telah dijadikan sebagai kuburan bagi penduduk lokal pada sembilan desa di Kecamatan Tigaraksa.
Di areal pemakaman itu terdapat sebuah kuburan seorang tokoh ulama setempat yang menyebarkan Agama Islam di Banten.
Untuk itu, warga berkewajiban menyampaikan ke Pemkab Tangerang agar makam tersebut tidak dipindahkan.
Dalam aspirasi warga bahwa pemerintah harus lebih bijaksana menyangkut aspirasi yang berkembang, karena mereka sangat menghormati makam leluhur apalagi sebagai tokoh agama.
Dia mengatakan dampak keberadaan jalan tol hendaknya tidak mengusik ketenangan warga selama ini, maka perlu diakomodir dengan cara mengirimkan surat ke KemenPU-Pera.
“Hingga saat ini, kami belum mendapatkan jawaban atas surat yang pernah dilayangkan akibat keberatan warga mengenai makam keramat,” katanya. (Ant/Hrn)