JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Komariyah yang merupakan ibu Rizki Syaputra (10), salah satu anak yang tewas usai acara pembagian sembako di Lapangan Monumen Nasional (Monas) pada Sabtu (29/4) lalu, menegaskan bahwa ia dan anaknya ikut dalam antrian pembagian sembako tersebut.
Komariyah menceritakan pada awak media yang menemuinya di rumahnya di wilayah permukiman padat di kawasan Pademangan Barat, Jakarta Utara, Selasa (1/5) peristiwa yang akhirnya merenggut nyawa anak bungsunya tersebut.
“Saya dapat kupon dari tetangga hari Jumat sore, katanya ‘nih saya kasih kupon untuk menebus sembako’,” tutur Komariyah mengawali kisahnya.
Berbekal kupon tersebut, Komariyah mengajak Rizki untuk menebus sembako ke Monas. Ia berangkat menuju Monas bersama warga lainnya dengan menggunakan bus yang telah disiapkan panitia.
Sesampai di Monas sekitar pukul 10.00 WIB, Komariyah yang baru saja ditinggal mati suaminya tujuh bulan lalu dan mengurus empat anaknya sendiri, harus berjalan kaki menuju lokasi acara pembagian sembako. Ia menuju lokasi sambil menggendong Rizki yang saat itu kondisinya sehat-sehat saja.
Baca juga: Innalillahi, Dua Anak Tewas di Acara Pembagian Sembako di Monas
Karena antrian pembagian sembako telah mengular panjang, Komariyah akhirnya memutuskan untuk mengantri makan yang ia lihat masih sepi saat itu, karena anaknya ingin makan.
Saat mengantri makan tersebut, tiba-tiba datang orang dengan jumlah yang besar ikut berdesakan antri.
“Saya antri makan disitu, tahunya ada gerombolan dari belakang. Akhirnya desak-desakan. Anak saya didorong dari depan dan belakang, terus Rizki terjatuh dan kakinya terinjak, biru,” ungkapnya dengan raut wajah sedih.
Banyak kejadian2 yang Allah turunkan .
Kejadian/peristiwa apa lagi ya Allah yang akan di tampakkan hingga menjadi semangat dan tekad kami agar mempunyai PRESIDEN BARU YANG AMANAH??
Mohon bantulah makhluq-Mu dan Umat Nabi Muhammad SAW ini .
Aamiin
Salam
#2019GantiPresiden
Pernyataan polisi benar, tidak ada yang meninggal karena antrian sembako monas krn meninggalnya di rumah sakit.
Cari penyidik itu jangan yg amatiran.. profesional dikitlah.. jangan buru2 kasih info mentah.. proses dulu kemudian baru akan dapat info matang..
Bisa bisanya cebong bikin acara sampe begini… #2019gantipresiden
Yang harus didengerin omomga siapa yakk..??
Makin lama makin muak ajah
Mungkin kalau sudah ganti presiden baru profesional…
Selagi KAPOLRI di pimpin se nganu maka HOAX akan tetap ad & sulit utk mempercayai polisi
Yg ngadain acara pd lempar sempak,buang sepatu,cukur kumis,pura2 budek,pura2 buta,pura2 bego ketika dipertanyakan pertanggung jawabanya.Lagian org2 busuk begini bisa di beri kepercayaan diamanahi…Hadeeeeh…!
Pak Kombes bilang korban meninggal alami keterbelakangan mental.
Saya jadi penasaran dengan kualitas mental Pak Kombes? Bapak sehat-sehat saja kan?