JAKARTA, SERUJI.CO.ID – Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menegaskan bahwa pemprov DKI Jakarta tidak pernah memberi instruksi kepada Camat dan Lurah di Jakarta untuk mengumpulkan zakat dengan target minimal Rp 1 juta per RT.

Hal itu disampaikan Sandiaga terkait beredarnya di sosial media surat yang berisi permintaan kepada para Ketua RT untuk mengumpulkan Dana Bazis Map Gerakan Ramadhan dengan target minimal Rp 1 juta.

“Kita mengimbau ke seluruh pamong untuk menggiatkan selama Ramadhan berbagi amal soleh, berbagi zakat, dan kita mobilisasi di masyarakat. Tapi tidak pernah ada instruksi khusus untuk setiap RT harus membuka Rp 1 juta,” jelas Sandiaga usai mengikuti sebuah acara di Bekasi Timur, Jawa Barat, Ahad (3/6).

Sandiaga juga menegaskan bahwa pemrov DKI hanya mengimbau, tidak ada keharusan untuk mengumpulkan dengan minimal nominal tertentu. Sementara beredarnya surat edaran dari yang menyebutkan nominal tertentu, murni inisiatid dari Lurah masing-masing.

“Ini interprestasi masing-masing lurah, dan tentunya Lurah yang tahu kondisi RT-RT nya,” ujarnya.

Pemrov DKI, lanjut Sandiaga, tidak mempersoalkan jika ada Lurah yang mentarget jumlah nominal tertentu kepada RT-RT di wilayahnya. Karena, menurutnya, Lurah lah yang lebih tahu kondisi warga di wilayahnya.

“Tapi bagi kami zakat itu adalah murni ibadah yang digariskan dan menjadi perintah Allah SWT, kami hanya membuka opportunity ini agar berzakat di Bazis DKI ataupun lembaga amil zakat lain yang ada dalam wilayah tersebut,” tukasnya.

Sebelumnya beredar di sosial media, sebuah surat dari kelurahan Cilandak Barat yang meminta RT di wilayahnya mengumpulkan zakat selama bulan Ramadhan dengan target minimal Rp 1 juta per RT. Dalam surat tersebut juga dicantumkan sanksi sebesar Rp 1 juta, jika map yang disediakan hilang.

(ARif R/Hrn)