Penjualan Tiket Mudik di Terminal Pulo Gebang Turun

JAKARTA, SERUJI.CO.ID –  Sejumlah penjual tiket bus di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, mengeluhkan menurunnya penjualan tiket pada musim mudik tahun ini.

“Tahun ini menurun penjualan tiketnya. Sekitar 25 persen dari tahun sebelumnya,” ujar petugas penjual tiket bus Pahala Kencana, Kasiati di Jakarta, Selasa (12/6).

Kasiati mengaku, tidak tahu apa penyebab pasti penurunan jumlah penumpang di terminal tersebut. Jika pada 2017, rata-rata bus tujuan keberangkatan ke Madura sekitar tujuh unit, maka pada tahun ini hanya sekitar empat-lima bus per hari.

“Rata-rata memang penuh. Satu bus isinya sekitar 32 kursi,” katanya.


Harga tiket bus untuk tujuan Madura tersebut dipatok dengan harga Rp650.000/orang pada musim mudik tahun ini. Pada hari normal, tiket tersebut dipatok dengan harga Rp400.000.

BACA JUGA:  Innalillahi, Dua Anak Tewas di Acara Pembagian Sembako di Monas

Selain itu, penjualan tiket konvensional juga dihadapkan dengan persaingan penjualan tiket bus melalui aplikasi.

Kasiati menjelaskan sebagian besar masyarakat lebih memilih membeli tiket melalui aplikasi karena lebih murah dibandingkan ke loket penjualan di terminal.

Penjual tiket bus tujuan Sumatera, Andri mengaku jumlah penumpang pada tahun ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yakni sekitar 20 persen. Hal itu dikarenakan banyak penumpang yang memilih pulang kampung lebih cepat terutama PNS yang mulai cuti bersama sejak 11 Juni 2018.

BACA JUGA:  Anies: Kedepankan Peran Satpol PP Perempuan

“Mungkin juga masalah ekonomi, karena sebentar lagi tahun ajaran baru,” kata Andri.

Kasubbag TU Terminal Pulo Gebang, M Taufik mengatakan harga tiket bus mengalami kenaikan pada H-7 hingga H+7 Hari Raya Idul Fitri. Setelah itu, harga tiket bus kembali normal seperti sedia kala.

“Tarif angkutannya per kilo meter, batas atasnya Rp155 dan batas bawahnya Rp95. Misalnya dari sini ke Bandung sekitar 200 kilo meter, tinggal 200 dikali Rp95 berapa rupiah. Harga itu yang tidak boleh dibawah batas yang ditentukan. Itu yang harus disepakati pemilik bus bersama,” kata Taufik. (Ant/Su02)

spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silahkan isi komentar anda
Silahkan masukan nama

ARTIKEL TERBARU

Loading...

BODETABEK

METRO POPULER